Public
Relations di Indonesia sendiri dimulai sejak tahun 1950. Perkembangan hubungan
masyarakat di Indonesia bergerak menyertai kondisi politik dan kenegaraan saat
itu. Pada waktu itu pemerintah Indonesia menyadari perlunya rakyat Indonesia
untuk mengetahui segala perkembangan yang terjadi sejak pengakuan kedaulatan Indonesia
oleh kerajaan Belanda. Berawal dari pemikiran tersebut maka kegiatan kehumasan
mulai dilembagakan dengan menyandang nama Hubungan Masyarakat (HUMAS) karena kegiatan
yang dilakukan lebih banyak untuk ke luar organisasi (Onong, 1991; 12)
Public Relation (PR) oleh
banyak kalangan memiliki persepsi yang berbeda-beda, namun penulis lebih fokus pada aspek tujuan atau ending yang ingin dicapai. Sehingga acuan lebih tertuju pada pendapat Alma yang mengatakan bahwa “public relation adalah kegiatan komunikasi
yang dimaksudkan untuk membangun citra yang baik terhadap perusahaan” (2002,
p.145). Sedangkan Marston mengatakan “public relation adalah suatu perencanaan
dengan menggunakan komunikasi persuasif untuk mempengaruhi persepsi masyarakat”
(1999, p.1). Scholz (1999,p.2). Jadi inti dari “public relation adalah suatu
perencanaan yang mendorong untuk mempengaruhi persepsi masyarakat melalui
pelaksanaan tanggung jawab sosial berdasarkan suatu komunikasi timbal balik
untuk mencapai keuntungan pada kedua belah pihak”.
Pengertian
public relation secara umum dan khusus sebagai berikut:
1.
Pengertian Umum
Public
relation adalah proses penciptaan hubungan komunikasi yang menempatkan public relation menciptakan opini
publik sebagai input yang menguntungkan kedua belah pihak, dan menanamkan
pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik. Hal ini dimaksudkan untuk menanamkan
keinginan baik, adanya kepercayaan dan saling pengertian, dan citra yang baik dari
publiknya.
2. Pengertian
Khusus
Public
relation adalah memiliki fungsi khusus dalam aspek manajemen perusahaan atau lembaga dimana dibutuhkan kemampuan untuk membantu mendesain dan mengaplikasikan (rancang bangun) citra lembaga dan memelihara
komunikasi bersama, memberikan pengertian, dukungan, serta kerjasama antara organisasi dan
publik. Jadi peran PR dalam manajemen lembaga adalah membantu manajemen untuk mengetahui dan merespon
opini publik, menjelaskan dan menekankan tanggung jawab manajemen untuk
melayani minat publik, membantu manajemen untuk tetap mengikuti dan
memanfaatkan perubahan secara efektif, juga berguna sebagai sistem peringatan awal
untuk membantu mengantisipasi trend yang berkembang, dan menggunakan penelitian dan teknik suara
yang layak dalam komunikasi sebagai alat utama (Maria, 2002).
Dalam buku
dasar-dasar public relation (Wilcox dan Cameron,2006,p.5) juga mengatakan bahwa
“public relations is a management function, of a continuing and planned
character, through which public and private organizations and institutions seek
to win and retain the understanding, sympathy, and support of those with whom
there are or maybe concerned by evaluating public opinion about themselves, in
order to correlate, as far as possible their own policies and procedures, to
achieve by planned and widespread information more productive corporation and
more efficient fulfillment of their common interests”. Yang kurang lebih
memiliki arti Public Relations merupakan fungsi manajemen dari sikap budi yang
direncanakan dan dijalankan secara berkesinambungan oleh organisasi atau
lembaga umum dan swasta untuk memperoleh dan membina saling pengertian, simpati
dan dukungan dari mereka yang mempunyai hubungan atau kaitan, dengan cara
mengevaluasi opini publik mengenai organisasi atau lembaga tersebut, dalam
rangka mencapai kerjasama yang lebih produktif, dan untuk memenuhi kepentingan
bersama yang lebih efisien, dengan kegiatan penerangan yang terencana dan tersebar
luas.
Tujuan
Public Relation
Tujuan
utama dari public relation adalah mempengaruhi perilaku orang secara individu
maupun kelompok saat saling berhubungan, melalui dialog dengan semua golongan,
dimana persepsi, sikap dan opininya penting terhadap suatu kesuksesan sebuah
perusahaan (Davis, 2003).
Menurut
Rosady Ruslan (2001, p.246) tujuan public relation adalah sebagai berikut:
- Menumbuhkembangkan citra perusahaan yang positif untuk publik eksternal atau masyarakat dan konsumen.
- Mendorong tercapainya saling pengertian antara publik sasaran dengan perusahaan.
- Mengembangkan sinergi fungsi pemasaran dengan public relation.
- Efektif dalam membangun pengenalan merek dan pengetahuan merek.
- Mendukung bauran pemasaran.
Jefkins
(2003, p.54) mendefinisikan dari sekian banyak hal yang bisa dijadikan tujuan
public relation sebuah perusahaan, beberapa diantaranya yang pokok adalah
sebagai berikut:
- Untuk mengubah citra umum di mata masyarakat sehubungan dengan adanya kegiatan-kegiatan baru yang dilakukan oleh perusahaan.
- Untuk meningkatkan bobot kualitas para calon pegawai.
- Untuk menyebarluaskan suatu cerita sukses yang telah dicapai oleh perusahaan kepada masyarakat dalam rangka mendapatkan pengakuan.
- Untuk memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat luas, serta membuka pangsa pasar baru.
- Untuk mempersiapkan dan mengkondisikan masyarakat bursa saham atas rencana perusahaan untuk menerbitkan saham baru atau saham tambahan.
- Untuk memperbaiki hubungan antar perusahaan itu dengan masyarakatnya, sehubungan dengan telah terjadinya suatu peristiwa yang mengakibatkan kecaman, kesangsian, atau salah paham di kalangan masyarakat terhadap niat baik perusahaan.
- Untuk mendidik konsumen agar mereka lebih efektif dan mengerti dalam memanfaatkan produk-produk perusahaan.
- Untuk meyakinkan masyarakat bahwa perusahaan mampu bertahan atau bangkit kembali setelah terjadinya suatu krisis.
- Untuk meningkatkan kemampuan dan ketahanan perusahaan dalam menghadapi resiko pengambilalihan oleh pihak lain.
- Untuk menciptakan identitas perusahaan yang baru.
- Untuk menyebarluaskan informasi mengenai aktivitas dan partisipasi para pimpinan perusahaan organisasi dalam kehidupan sosial sehari-hari.
- Untuk mendukung keterlibatan suatu perusahaan sebagai sponsor dari suatu acara.
- Untuk memastikan bahwa para politisi benar-benar memahami kegiatan-kegiatan atau produk perusahaan yang positif, agar perusahaan yang bersangkutan terhindar dari peraturan, undang-undang, dan kebijakan pemerintah yang merugikan.
- Untuk menyebarluaskan kegiatan-kegiatan riset yang telah dilakukan perusahaan, agar masyarakat luas mengetahui betapa perusahaan itu mengutamakan kualitas dalam berbagai hal.
- Secara keseluruhan tujuan dari public relation adalah untuk menciptakan citra baik perusahaan sehingga dapat menghasilkan kesetiaan publik terhadap produk yang ditawarkan oleh perusahaan (Mulyana, 2007).
- Selain itu public relation bertujuan untuk menciptakan, membina dan memelihara sikap budi yang menyenangkan bagi lembaga atau organisasi di satu pihak dan dengan publik di lain pihak dengan komunikasi yang harmonis dan timbal balik (Maria, 2002).
Gambaran Fungsi
Public Relation
Menurut
Maria (2002, p.31), gambaran tentang fungsi Public Relation
yaitu:
- Kegiatan yang bertujuan memperoleh itikad baik, kepercayaan, saling adanya pengertian dan citra yang baik dari publik atau masyarakat pada umumnya.
- Memiliki sasaran untuk menciptakan opini publik yang bisa diterima dan menguntungkan semua pihak.
- Unsur penting dalam manajemen guna mencapai tujuan yang spesifik, sesuai harapan publik, tetapi merupakan kekhasan organisasi atau perusahaan. Sangat penting bagaimana organisasi memiliki warna, budaya, citra, suasana, yang kondusif dan menyenangkan, kinerja meningkat, dan produktivitas bisa dicapai secara optimal.
- Usaha menciptakan hubungan yang harmonis antara organisasi atau perusahaan dengan publiknya, sekaligus menciptakan opini publik sebagai efeknya, yang sangat berguna sebagai input bagi organisasi atau perusahaan yang bersangkutan.
Dapat
disimpulkan bahwa public relation lebih berorientasi kepada pihak perusahaan
untuk membangun citra positif perusahaan, dan hasil yang lebih baik dari
sebelumnya karena mendapatkan opini dan kritik dari konsumen. Tetapi jika
fungsi public relation yang dilaksanakan dengan baik benar-benar merupakan alat
yang ampuh untuk memperbaiki, mengembangkan peraturan, budaya organisasi, atau
perusahaan, dan suasana kerja yang kondusif, serta peka terhadap karyawan, maka
diperlukan pendekatan khusus dan motivasi dalam
meningkatkan kinerjanya.
Dalam
hal penempatan PR ada beberapa klasifikasi penempatan dan pemanfaatan PR pada
sebuah organisasi:
- Beberapa organisasi menempatkan Public Relations pada hirarkhi tinggi di perusahaan, memiliki garis pelaporan langsung kepada pimpinan atau kepala administrator. Beberapa menempatkan fungsi Public Relations pada posisi yang lebih rendah, memiliki hubungan pelaporan dengan bagian pemasaran, personalia, legal atau pengambil keputusan lain di tingkat yang lebih tinggi.
- Beberapa organisasi menempatkan Public Relations pada unit tersendiri sementara itu ada beberapa organisasi yang menempatkan Public Relations pada beberapa unit dalam departemen di organisasi.
- Beberapa organisasi menggunakan konsultan dari luar organisasi/perusahaan, beberapa menggunakan Public Relations dari internal perusahaan bahkan ada yang menggabungkan keduanya (Grunig,1992;396)
Melihat
risalah yang dipaparkan di atas maka tampak bahwa kata sifat dari Publik Relation adalah:
- Kesengajaan: Aktifitas PR adalah aktifitas yang disengaja. Dibentuk untuk mempengaruhi, meraih pemahaman bersama, menyediakan informasi, dan mendapatkan umpan balik
- Terencana: Aktifitas Public Relation adalah terogranisir, pada kurun waktu tertentu, sistematis, menggunakan riset dan analisa.
- Mengutamakan performance: Public Relations yang efektif didasarkan pada kebijakan aktual dan kinerja.
- Mengutamakan kehendak masyarakat (public interest): Aktifitas atau kegiatan Public Relations hendaknya didasarkan pada tujuan yang saling menguntungkan antara organisasi dan publiknya.
- Komunikasi dua arah: Selain menginformasikan sesuatu, Public Relations membutuhkan umpan balik dari khalayaknya sehingga model komunikasi yang digunakannya adalah dua arah.
- Fungsi Manajemen: Public Relations menjadi efektif apabila menjadi bagian dari keseluruhan manajemen dan didukung oleh top manajemen. Public Relations berfungsi sebagai konseling dan pemecah masalah di tingkat top manajemen bukan sekedar hanya mendesiminasikan informasi setelah keputusan dibuat (Wilcox, 1998:4-8)
Kesimpulan: Fungsi Public Relation adalah memelihara, mengembangtumbuhkan, mempertahankan adanya
komunikasi timbal balik yang diperlukan dalam menangani, mengatasi masalah yang
muncul, atau meminimalkan munculnya masalah (Black, 2002).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar